Goresan Kecil Aryansyah Usman, Cerita Besar Tentang Palestina

SDN 16 Anggrek - Di ruang kelas sederhana SDN 16 Anggrek, suasana tenang siang itu diwarnai dengan semangat belajar anak-anak kelas 4. Di antara mereka, seorang siswa bernama Aryansyah Usman, atau akrab disapa Yaya, tampak serius menunduk di atas kertas gambar. Tangannya perlahan menggoreskan warna, membentuk matahari tersenyum, rumah-rumah kecil, dan dua bendera Merah Putih dan bendera Palestinaberkibar berdampingan.

Namun, di balik warna-warna cerah itu tersimpan cerita yang mengharukan. Yaya menggambar bukan sekadar tugas seni dari guru, melainkan curahan hatinya tentang kesedihan melihat penderitaan rakyat Palestina, terutama anak-anak yang seusia dengannya. “Mereka tidak bisa sekolah seperti kami,” ujarnya lirih saat gurunya menanyakan arti gambarnya.

Dalam gambar itu, matahari tersenyum seolah ingin memberi harapan. Tapi bagi Yaya, senyum itu hanyalah doa kecil agar anak-anak Palestina bisa merasakan hangatnya damai, bisa bermain, belajar, dan tertawa tanpa takut akan perang.

Sementara di Indonesia, Yaya dan teman-temannya bisa belajar dalam kedamaian. Ia sadar, betapa beruntungnya dirinya bisa bersekolah tanpa rasa lapar, tanpa dentuman bom, tanpa tangisan kehilangan keluarga.

Karya sederhana Yaya ini menjadi lukisan hati yang jujur dari seorang anak kecil yang peduli, meski ia belum tahu banyak tentang politik dan perang. Ia hanya tahu satu hal bahwa semua anak di dunia seharusnya punya hak yang sama untuk bahagia.

Dari selembar kertas dan krayon warna-warni, Yaya telah menuliskan pesan damai dengan caranya sendiri:

“Aku ingin mereka juga bisa tersenyum seperti matahari di gambarku.”

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *