Belajar Kosakata Baru dan Kalimat SPOK, Siswa Kelas 4 SDN 16 Anggrek Tetap Semangat
PUTIANA, Selasa 14 Oktober 2025 – Meski udara terasa panas terik, semangat belajar siswa kelas IV SDN 16 Anggrek tetap tinggi. Setelah menyelesaikan pelajaran Matematika pada jam pertama, mereka bersiap mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia di jam kedua. Di papan tulis sudah tertulis rapi judul pembelajaran hari itu: “Jelajah Kata dan Kalimat – Halaman 43.”
Di depan kelas, Pak Guru sudah berdiri sambil memegang buku Bahasa Indonesia. Beliau tersenyum melihat para siswa yang mulai membuka buku tulis dan menyiapkan alat tulis mereka.
“Anak-anak, sekarang kita belajar Bahasa Indonesia, ya. Hari ini kita akan menjelajahi kata-kata baru,” ucapnya dengan suara tenang namun penuh wibawa.
Serentak para siswa menjawab lantang, “Iya, Pak!” Suasana kelas pun terasa hidup meskipun cuaca di luar begitu panas.
Pak Guru kemudian menuliskan dua tujuan pembelajaran di papan tulis:
- Menjelaskan arti kosakata baru pada teks yang dibacakan berdasarkan pemahaman siswa terhadap tulisan dan gambar pendukung.
- Menuliskan kalimat dengan unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K) menggunakan kombinasi kata benda dan kata sifat yang sesuai dengan konteks topik bahasan.
Pelajaran kali ini diambil dari Bab 2 buku Bahasa Indonesia halaman 43, berjudul “Di Bawah Atap” dengan topik cerita “Ada Vampir di Rumah Ini.”
“Anak-anak,” ujar Pak Guru sambil menunjuk tulisan di papan, “dalam cerita ini ada beberapa kata baru yang berhubungan dengan kelistrikan. Karena di kelas kita tidak memiliki kamus, maka Pak Guru akan membacakan arti katanya, dan kalian tuliskan di buku tulis kalian, ya.”
Siswa pun mengangguk serempak. Suasana kelas hening, hanya terdengar suara kipas angin berputar pelan di sudut ruangan. Pak Guru membuka buku, lalu mulai membacakan dengan suara jelas dan teratur:
- Stopkontak adalah alat untuk menghubungkan steker ke sumber listrik.
- Sakelar adalah alat untuk memutus atau menghubungkan arus listrik.
- Steker adalah ujung kabel listrik yang dimasukkan ke stopkontak.
- Elektronik berarti alat yang bekerja dengan bantuan listrik dan rangkaian komponen.
- Vampir adalah makhluk dalam cerita fiksi yang digambarkan menghisap darah manusia.
Sambil mendengarkan, para siswa mencatat dengan tekun. Beberapa anak menulis perlahan agar ejaannya benar. Pak Guru sesekali menatap ke arah belakang kelas, memastikan semua siswa masih fokus menulis.
Meski udara panas membuat sebagian siswa mengipas diri dengan buku, suasana belajar tetap tertib dan menyenangkan. Di deretan bangku tengah, Putri Kinar Ismail, Lutvia Noviyanti Saleh, dan Putriyani Sagiman tampak bersemangat. Mereka berdiskusi pelan sambil menulis arti kata di buku catatan masing-masing.
Setelah semua arti selesai ditulis, Pak Guru berkata, “Sekarang, mari kita buat kalimat dari kata-kata tadi. Gunakan Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan agar kalimat kalian lengkap.”
Lutvia segera menulis contoh di bukunya. “Bagaimana kalau pakai kata sakelar?” tanyanya.
Putri Kinar menjawab, “Bisa. Kalimatnya begini: Ayah menekan sakelar lampu di ruang tamu.”
Putriyani tersenyum sambil berkata, “Lengkap! Ada Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan.”
Pak Guru mendekat sambil membaca hasil kerja mereka. “Bagus sekali,” ujarnya sambil tersenyum. “Kalian sudah memahami struktur kalimat dengan baik.”
✍️ Contoh Kalimat dari Kosakata Baru
Untuk membantu seluruh siswa, Pak Guru menulis beberapa contoh di papan tulis:
1. Stopkontak – alat untuk menghubungkan steker ke sumber listrik.
✏️ Contoh: Ayah (S) memasang (P) stopkontak baru (O) di ruang tamu (K).
2. Sakelar – alat untuk memutus atau menghubungkan arus listrik.
✏️ Contoh: Lutvia (S) menekan (P) sakelar lampu (O) saat malam tiba (K).
3. Steker – ujung kabel listrik yang dimasukkan ke stopkontak.
✏️ Contoh: Putri Kinar (S) mencabut (P) steker kipas angin (O) dari stopkontak (K).
4. Elektronik – alat yang bekerja dengan bantuan listrik dan rangkaian komponen.
✏️ Contoh: Putriyani (S) memperbaiki (P) alat elektronik rusak (O) di rumahnya (K).
5. Vampir – makhluk dalam cerita fiksi yang menghisap darah manusia.
✏️ Contoh: Anak-anak (S) membaca (P) cerita tentang vampir (O) dengan rasa ingin tahu (K).
Setelah semua kelompok selesai, Pak Guru mengajak siswa membaca bersama-sama kalimat hasil buatan mereka. Beberapa anak terlihat bangga saat namanya disebut. Suasana kelas menjadi riuh sejenak oleh tawa kecil dan tepuk tangan teman-teman.
Pak Guru kemudian menutup pelajaran dengan pesan,
“Kalimat yang baik harus memiliki Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan. Dengan memahami arti kata dan menyusunnya dengan benar, kalian sedang belajar menata pikiran dengan tertib.”
Bel istirahat pun berbunyi nyaring. Para siswa menutup buku dan merapikan meja. Meski wajah mereka masih tampak berkeringat, semangat belajar belum padam.
Hari itu, Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang kata dan kalimat, tetapi juga melatih cara berpikir dan berbahasa dengan baik langkah kecil menuju pembelajar yang cerdas dan terampil.
“Setiap kata punya makna, dan setiap kalimat bisa jadi cerita,” ujar Pak Guru dengan senyum penuh bangga sebelum mengakhiri pelajaran.
.png)











Tidak ada komentar:
Posting Komentar